Wednesday 11 January 2012

FUNGSI, DEKLARASI DAN DEFINISI NYA

Pemrogram dapat membuat fungsi yang didefinisikan sendiri olehnya.
     
      Contoh :
      // Fungsi kuadrat
      // tipe_return nama_fungsi (tipe_argument argumen)
      float kuadrat ( float x ) 
      {
        return x*x;
      }

      Fungsi yang didefinisikan oleh pemrogram terdiri atas dua bagian, yaitu judul ( header ) dan isi ( body ). Judul dari sebuah fungsi terdiri dari tipe return ( float ), nama fungsi ( kuadrat ) dan list parameter ( float x ).
Jadi, judul untuk fungsi kuadrat adalah

       float kuadrat ( float x )

      Isi dari sebuah fungsi adalah blok kode yang mengikuti judulnya. Berisi kode yang menjalankan aksi dari fungsi, termasuk pernyataan return yang memuat nilai fungsi yang akan dikembalikan ke yang memanggilnya, Isi dari fungsi kuadrat() adalah
       
       {
          return x*x;
       }

      Biasanya isi dari fungsi cukup besar. Meskipun demikian, judulnya tetap hanya berada dalam satu baris. Isi dari sebuah fungsi dapat memanggil fungsi itu sendiri ( disebut rekursif ) atau memanggil fungsi lainnya.
      Pernyataan return dari sebuah fungsi mempunyai dua manfaat, yaitu akan mengakhiri fungsi dan mengembalikan nilainya ke program pemanggil. Bentuk umum pernyataan return adalah :

       return ekspresi;

      Dengan ekspresi adalah sebuah ekspresi yang nilainya dinyatakan untuk sebuah variable yang tipenya sama seperti tipe return. Terdapat juga fungsi yang tidak memberikan nilai return atau tipe returnnya void.

      Contoh :
      #include <iostream.h>
void sayHello(char[])  ; // deklarasi fungsi sayHello()
void main()
{
 char n[50];
 cout<<"Masukkan nama anda : "; cin>>n;
 sayHello(n);
}

void sayHello(char nama[]) // definisi funsi sayHello()
{
 cout<<"Selamat datang "<<nama;
}

Pengertian deklarasi fungsi berbeda dengan dengan definisi fungsi. Suatu deklarasi fungsi adalah judul fungsi yang sederhana yang diikuti oleh tanda semicolon ( ; ). Sedangkan definisi fungsi adalah fungsi yang lengkap, terdiri dari judul dan isinya. Suatu deklarasi fungsi disebut juga sebagai prototype fungsi.

      Suatu deklarasi fungsi seperti layaknya suatu deklarasi variabel, yang memberitahu compiler semua informasi yang dibutuhkan untuk mengkompilasi file. Compiler tidak perlu mengetahui bagaimana fungsi bekerja, yang perlu diketahui adalah nama fungsi, jumlah dan tipe parameternya, dan tipe balikannya ( return ). Hal ini merupakan informasi yang dimuat secara lengkap dalam judul fungsi.

     Juga seperti sebuah deklarasi variabel, suatu deklarasi fungsi harus muncul diatas semua nama fungsi yang digunakannya. Berbeda dengan definisi fungsi, yang dapat diletakkan terpisah dari deklarasinya, dan dapat muncul dimana saja diluar fungsi main() dan biasanya dituliskan setelah fungsi main() atau dalam file terpisah yang jika ingin digunakan tinggal menambahkan prepocessor #include “nama_file” pada file utama.
      Jika definisi fungsi diletakkan diatas fungsi main() maka deklarsi fungsi tidak diperlukan.
      Variabel-variabel yang di list di dalam parameter fungsi disebut parameter-parameter formal atau argumen-argumen formal. Variabel lokal seperti ini hanya ada selama eksekusi fungsi yang bersangkutan. Dalam contoh dibawah, parameter-parameter formalnya adalah x dan y.

      Variabel yang dilist dalam pemanggilan fungsi disebut parameter-parameter actual atau argumen-argumen aktual. Sama seperti variabel lainnya dalam program utama, variabel-variabel tersebut harus dideklarasikan sebelum digunakan dalam pemanggilan. Dalam contoh dibawah, parameter-parameter aktualnya adalah m dan n.
     
     
Contoh :
// Penggunaan Fungsi Rekursif :
// Program mengecek sebuah bilangan integer atau bukan
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#include <math.h>
void cekInt(double); 
void main()
{
 double angka;
 cout<<"Masukan sebuah angka :";cin>>angka;
 cekInt(angka);
}

void cekInt(double n)
{
 if(n>1)cekInt(n-1);
 else if(n<1)cekInt(-n-1);
 else
  {
   if(n>0&&n<1)cout<<n<<"\t Bukan bilangan bulat\n";
   else cout<<n<<"\t Bilangan bulat\n";
  }
}

Keluaran :
Masukkan sebuah angka : 57
            Bilangan bulat
Masukkan sebuah angka : 0.57
            Bukan bilangan bulat
Masukkan sebuah angka : -24
            Bilangan bulat

Monday 9 January 2012

ARRAY ATAU LARIK


Array

Penjelasan
Variabel  Larik  atau  lebih  dikenal dengan ARRAY adalah adalah Tipe terstruktur yang terdiri dari sejumlah  komponen-komponen yang mempunyai tipe yang sama. Suatu  Array  mempunyai jumlah komponen yang banyaknya tetap. Banyaknya komponen dalam suatu larik ditunjukan oleh  suatu  indek  untuk membedakan variabel yang satu dengan variabel yang lainnya.
Variabel  array  dalam  Borland  C++, dapat digolongkan menjadi tiga buah dimensi :
•  Array Berdimensi Satu.
•  Array Berdimensi Dua
•  Array Berdimensi Dua


Array Berdimensi Satu

Penjelasan
Sebelum  digunakan,  variabel array perlu dideklarasikan terlebih dahulu.
Cara mendeklarasikan variabel array sama seperti deklarasi variabel yang lainnya, hanya saja diikuti oleh  suatu indek yang menunjukan jumlah maksimum data yang disediakan.

Deklarasi Array  Bentuk Umum pendeklarasian array :


Keterangan : 
•  Type Data  :  Untuk menyatakan type data yang digunakan. 
•  Ukuran  :  Untuk menyatakan jumlah maksimum  elemen array.

Contoh Pendeklarasian Array 


Suatu array dapat digambarkan sebagai kotak panjang yang berisi kotak-kotak kecil didalam kotak panjang tersebut.
Subscript atau Index array pada C++, selalu dimulai dari Nol ( 0 )  

Mengakses Array Berdimensi Satu 

Penjelasan  Suatu array, dapat diakses dengan menggunakan subscript atau indexnya: 
Bentuk umum pengaksesan dengan bentuk : 


Contoh:
Nilai_Akhir[3]; 
Nilai_Akhir[1]; 
Nilai_Akhir[0]; 

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah : 

Inisialisasi Array Berdimensi Satu 

Penjelasan 
Inisialisasi adalah memberikan nilai awal terhadap suatu variabel. Bentuk   pendefinisian suatu array dapat dilihat dari contoh berikut : 

Tipe_data nama_array[jml_elemen] = { nilai array }; 

Contoh  :
float nilai[5] = {56.5, 66.7, 87.45, 98,5, 78.9 }; 

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah : 
Gambar 7.2. Hasil Contoh-2 












Saturday 7 January 2012

Pernyataan nested - for


Penjelasan
Pernyataaan Nested  for  adalah suatu perulangan for didalam perulangan for yang lainnya. Bentuk umum pernyataan Nested for sebagai berikut :


Didalam penggunaan nested-for, perulangan yang didalam terlebih dahulu dihitung hingga selesai, kemudian perulangan yang diluar diselesaikan. 

Contoh-6:


Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-6 diatas adalah : 









Proses Perulangan - Pernyataan For

Penjelasan
Operasi perulangan selalu dijumpai didalam  bahasa  pemrograman, di sini akan dibahasa beberapa perintah perulangan diantaranya.


Pernyataan for 
Penjelasan  Perulangan yang pertama  adalah  for. Bentuk umum pernyataan  for sebagai berikut :


Bila pernyataan didalam  for lebih dari satu maka pernyataan-pernyataan 
tersebut harus diletakan didalam tanda kurung. 


Kegunaan dari masing-masing argumen for diatas adalah : 

• Inisialisasi  :  merupakan bagian untuk memberikan nilai awal untuk variabel-variabel tertentu. 
•  Syarat Pengulangan  :  memegang kontrol terhadap pengulangan, karena bagian ini yang akan  menentukan 
suatu perulangan diteruskan atau dihentikan. 
•  Pengubah Nilai Pencacah :  mengatur kenaikan atau penurunan nilai pencacah. 

Contoh : 
Sebagai contoh program untuk mencetak bilangan dari 1 hingga 10 secara menaik, secara  menurun dan menampilkan bilangan ganjil, sebagai berikut: 


Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah : 

Gambar 5.1. Hasil Contoh-1
Contoh-2:
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah : 

Contoh-3:
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-3 diatas adalah :
Contoh-4:
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-4 diatas adalah : 
Contoh-5

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-5 diatas adalah : 













Pernyataan IF – ELSE Majemuk


Penjelasan  :
Bentuk dari  if-else bertingkat sebenarnya  serupa  dengan  nested if, keuntungan penggunanan  if-else  bertingkat dibanding dengan  nested if  adalah penggunaan bentuk penulisan yang lebih sederhana

Bentuk Penulisannya
Contoh :

Suatu perusahaan memberikan komisi kepada para selesman  dengan ketentuan sebagai berikut: 
•  Bila salesman dapat menjual barang hingga  Rp.  200.000  ,-  ,  akan diberikan uang jasa sebesar Rp. 10.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 10% dari pendapatan yang diperoleh hari itu. 
•  Bila  salesman dapat menjual barang diatas Rp. 200.000 ,- , akan diberikan uang jasa sebesar Rp. 20.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 15% dari pendapatan yang diperoleh hari itu. 
•  Bila  salesman dapat menjual barang diatas Rp. 500.000 ,- , akan diberikan uang jasa sebesar Rp. 30.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 20% dari pendapatan yang diperoleh hari itu. 

Contoh Program 4:
\

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-4 diatas adalah : 





Pernyataan NESTED IF


Penjelasan  
Nested if merupakan  pernyataan  if  berada didalam pernyataan if yang lainnya. Bentuk penulisan pernyataan Nested if adalah :
Contoh Soal :

Suatu perusahaan memberikan komisi kepada para selesman  dengan ketentuan sebagai berikut: 

•  Bila salesman dapat menjual barang hingga Rp. 20.000 ,-  ,  akan diberikan uang jasa sebesar Rp. 10.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 10% dari pendapatan yang diperoleh hari itu. 
•  Bila  salesman  dapat  menjual  barang diatas Rp. 20.000 ,- , akan diberikan uang jasa sebesar Rp. 20.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 15% dari pendapatan yang diperoleh hari itu. 
•  Bila  salesman  dapat  menjual  barang diatas Rp. 50.000 ,- , akan diberikan uang jasa sebesar Rp. 30.000 ditambah dengan uang komisi Rp. 20% dari pendapatan yang diperoleh hari itu. 

Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-3 diatas adalah :





Pernyataan IF - ELSE

Penjelasan
Pernyataan  if  mempunyai pengertian, “  Jika kondisi bernilai benar, maka perintah-1 akan dikerjakan dan jika tidak memenuhi syarat maka akan mengerjakan perintah-2”. Dari pengertian tersebut dapat dilihat  dari 
diagram alir berikut : 

Gambar 7.2. Diagram Alir if-else 

Bentuk umum dari pernyataan if 




Perintah-1  dan  perintah-2  dapat berupa sebuah pernyataan tunggal, pernyataan majemuk atau pernyataan kosong. Jika pemakaian  if-else diikuti dengan pernyataan majemuk, bentuk penulisannya sebagai berikut: 
Contoh: 
 
Menentukan  besarnya  potongan  dari pembelian barang yang diberikan 
seorang pembeli, dengan kriteria : 
-  jika  total  pembelian kurang dari Rp. 50.000,- potongan yang diterima sebesar 5% dari total pembelian. 
-  Jika total pembelian lebih dari atau sama dengan  Rp.  50.000,- potongan yang diterima sebesar 20% dari total pembelian.
 
Contoh Program 2:
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-2 diatas adalah : 
Gambar 4.2. Hasil Contoh-2